Kamis, 10 Juli 2014

puisi lagi hehe

Sepi

Takut, rasa yang tak tertolak lagi disaat sendiri
Hampa, seakan segalanya telah pergi meninggalkan diri
Hening, hanya detik jam saja yang mampu menemani

Waktu, tak dapatkah kau berhenti
Mengapa kau terus saja berlari
Tak lelahnya kau mengejar diri ini

Ramai, kemanakah kau pergi
Hangat, kemanakah kau dibawa lari
Letih, seakan tak sanggup lagi kumencari
Ku berhenti dan ku diam dalam sepi

Purwakarta, 9 Juli 2014
Benar apa kata Ibu, "ternyata sendiri itu tak enak" 

Selasa, 08 Juli 2014

jangan kesel lagi

Janjiku Pada Ibu

Bu, mengapa begitu banyak pengorbananmu untukku
Ibu rela menahan rasa sakit saat melahirkanku
Ibu rela menanggung kelelahan demi merawatku
Ibu rela membanting tulang untuk mendapatkan tambahan rezeki
Agar aku bisa bertahan dalam hidup yang materialistis ini

Bu, mengapa begitu mulianya hatimu
Semua yang kau lakukan semata-mata hanya untukku
Tak peduli seberapa lelahnya dirimu
Kau terus saja melakukan segalanya
Asalkan itu dapat  membuatku merasa bahagia

Maafkan aku, Ibu
Aku hanya bisa membuat segalanya menjadi rumit
Mungkin karena aku hidupmu terasa sulit
Tetapi aku janji bahwa aku akan selalu berusaha
Untuk dapat membuatmu bahagia
Purwakarta, 8 Juli 2014
Aku janji aku tak akan merasa kesal lagi padamu, Ibu.
Karena pada akhirnya rasa kesal itu pasti berubah menjadi sebuah penyesalan.




buat mamah hii

Terimakasih Ibu

Ibu, bagiku engkau adalah sosok pahlawan
Jasamu berlimpah tiada tara
Tak terhitung jumlahnya
Tak terhingga banyaknya
Dan tak ternilai harganya
Ibu, apa yang bisa aku lakukan
Untuk membalas semua yang telah ibu berikan

Aku tak memiliki apapun
Aku tidak ada apa-apanya tanpamu
Aku hanya anak yang selalu membutuhkan belaian kasihmu
Terimakasih, Ibu
Ibu telah memberiku kehidupan
Kehidupan yang penuh dengan pelajaran
Ibu telah memberiku kebahagiaan
Kebahagiaan karena kasih dan sayang
Ibu telah memberiku ketulusan
Ketulusan yang tak seorang pun dapat memilikinya
Yaitu, ketulusan cintamu

Ibu, aku sayang Ibu
Aku ingin Ibu selalu disayang Allah
Ibu, aku cinta Ibu
Aku ingin Ibu dicintai Allah
Allah, jadikan Ibu sebagai kekasihMu
Ampuni dosanya, berkahi hidupnya
Bahagiakanlah ia di dunia dan di akhirat
Terimakasih, Ibu telah menyayangiku dan mencintaiku karena Allah

Purwakarta, 4 Juli 2014

Ditemani nasi goreng tanpa kecap kesukaanku buatan Ibu

puisi hehe

Manusia Multitalenta
Ayah, engkau berbeda
Kata Ibu, Ayah itu manusia langka
Karena Ayah tak hanya memiliki satu peran saja
Ayahku seorang yang multitalenta

Ayah sebagai pahlawan
Dengan bangga melindungiku
Ayah sebagai guru
Dangan tulus membimbingku
Ayah sebagai motivator
Disaat aku kehilangan semangatku
Ayah sebagai security
Menjaga dan mengawasiku
Ayah sebagai pelawak
Menghilangkan kesedihanku

Terimakasih Ayah, engkau tak egois seperti Ayah yang lain.
Ayah humoris yang selalu memberi perhatian kepada keluarganya
Terimakasih Ayah, engkaulah manusia langka, manusia multitalenta

Purwakarta, 4 Juli 2014
Merenung di kamar yang sudah tidak ada rasa takut di dalamnya, karena Ayah.