Senin, 11 Januari 2016

Syifa Ahliya Ariyani Budi

Eehhh nama siapa tuu? Kok judul postingannya nama orang sih? Gajeee hahaha

Ish ish, dia bukan orang biasa. Nama itu bukan nama biasa. Dia bukan temen aku juga sih, tapiii dia sahabat aku, sahabat teeeerrrFUTUR aku wkwk. Eh eh, bukan gitu maksudnya. Bukan, dia bukan orang yang paling futur. Tapi, dia itu sahabat yang tau kalau aku lagi futur, kalau dia lagi futur juga ceritanya ke aku. Kalau kita futur, kita cari tau bareng-bareng apa penyebabnya, terus kita cari solusinya bareng-bareng juga.

Pernah kejadian, waktu kita mau pulang ke Purwakarta, kita lagi sama-sama futur. Gaje banget emang, Pikiran kemana aja, capruk banget. Pokoknya pi-astaghfirullah-eun weh hehehe. Tapiiii, kita gak diem aja kok, kita mikir. Gimana caranya supaya gak futur kaya gitu lagi. Akhirnya kita tau apa yang bikin kita futur, kita chat semaleman ngomongin kefuturan kita, dan alhamdulillah kita punya cara buat atasin kefuturan itu.
Singkat ceritanya, kita balik ke Bandung lagi, ngejalanin cara ngilangin kefuturan kita. Nah, pas balik ke Purwakarta lagi, kita udah berubah. Aku aja sampe gak sadar, kalau aku di situ udah bukan indah yang futur kaya sebelumnya. Cipaw ingetin aku, dia bilang "Ndah, ngakak gak sih. Keadaan kita sekarang sama pas pulang kemarin beda banget. Kemarin kita ngakak-ngakak gak jelas, mikirin yang gak jelas, ngomongin yang gak jelas. Tapi, sekarang kita sama-sama kalem, sibuk ngapalin dan sibuk muraja'ah wkwk".
Di situ aku baru sadar, Oiyah yah, beda banget keadaannya. Lucu kalau dipikir-pikir, kaya orang baru taubat aja kita ni hahaha.

Tapi di situ juga aku sadar, betapa beruntungnya aku punya sahabat kaya Cipaw, yang bisa ngerubah aku jauuhhh bedaaa dari aku yang sebelumnya. Aku tuh sempet lamaaaa banget jauh sama Alloh, atas izin Alloh juga aku diubah lewat Cipaw sebagai perantaranya :')

Aku tuh sering futur. Ah, untung Alloh ngasih aku sahabat kaya dia, yang bisa bantuin aku, nemenin aku, nasehatin aku, dan hibur aku disaat aku lagi mengalami kefuturan. ALHAMDULILLAH, terimakasih Ya Alloh karena sudah menciptakan Cipaw, melahirkan Cipaw ke dunia pada tanggal 24 April 1997 daaannn sudah mempertemukan aku dengan Cipaw :')

Cipaw, jazakillah khoiron katsiro. Semoga Alloh selalu bersama Cipaw, selalu sayang sama Cipaw, selalu mengabulkan doa-doa Cipaw, selalu ingetin Cipaw dalam kebaikan, semoga dimanapun Cipaw berada Alloh selalu mendekatkan Cipaw dengan orang-orang yang sayang sama Cipaw aamiin aamiin aamiin Ya Mujibass'iliin. Cipp, jangan lupain Indah yaa. Ciipp, jangan lupa doain Indah yaaa, kita saling mendoakan. Indah juga insyaAlloh doain Cipaw terus. Semoga kita bisa bahagiain orangtua kita, IPKnya cumloude, jadi anak shalihah, dan jadi hafidzah. Semoga kita bisa bareng-bareng sama orangtua kita di Surga nanti. Semoga kita ketemu lagi di Surganya Alloh, Ciipp. Aamiin aamiin aamiin Ya Mujibassa'iliin

Cipaw, sahabat Indah dari terFUTUR jadi terFUTURE deh ckckck.
Sekali lagi, jazakillah khoiron katsiro, Cip. Indah sayang Cipaw karena Alloh :') ({}) <3










Minggu, 10 Januari 2016

Hijab Syar'i Itu Melindungi Kita :)

Assalamu’alaikum, wr. wb...

Teman-teman muslimah, apakah kalian pernah mendengar tentang eksperimen hijab? Pasti pernah, kan? Hehe.. Di kesempatan kali ini Indah ingin berbagi cerita ketika Indah melakukan eksperimen hijab.

Sebulan yang lalu, Indah melakukan eksperimen hijab. Indah pakai hijab tapi pashmina pendek, lalu pakai rok span dan kemeja bahan sifon yang dimasukkan ke dalam roknya. Padahal cukup rapi, kan? Namun, ketat dan tidak syar’i. Selepas maghrib aku berjalan menuju kost-anku yang tak jauh dari masjid Daarut Tauhiid, di Jl. Gegerkalong Girang, Bandung. Di tengah perjalanan ada dua orang laki-laki, kira-kira usianya 20 tahun-an. Dari jauh, aku merasa bahwa mereka memperhatikanku. Benar saja, setelah jarak kita dekat, mereka mencoba untuk menghalangi jalanku. Aku beristighfar dan mencoba menghindari mereka. Aku langsung berlari dengan cepat, tak peduli dengan high heels yang sedang kupakai.

Sebenarnya, aku sudah terbiasa memakai gamis dan kerudung yang panjang. Awalnya aku takut untuk melakukan eksperimen hijab. Namun, aku ingin memiliki cerita untuk teman-teman, yang ceritanya itu nyata terjadi pada diriku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk melakukannya. Ah, cukup sekali sajalah aku mengalaminya. Ternyata, dengan berpakaian rapi dan syar’i itu bisa menjaga kita dari hal-hal yang tidak diharapkan. Selama aku memakainya pun, aku merasa aman dan nyaman.

Wahai, Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Alloh Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S Al Ahzab/33 : 59)

Sadarkah kalian, wahai muslimah... bahwa Alloh sangat amat menyayangi kita, bahwa Alloh sangat amat memuliakan kita, kaum wanita.

Teman-teman muslimah, hijrah yuk! Sederhanakan hijabnya, perbaiki akhlaknya! Sehingga cantiknya tidak diluar saja, namun kecantikan hatipun kita miliki. Kecantikan hatilah yang akan memancarkan kecantikan pada akhlak kita.


Yuk, kita jalankan perintahNya! Jangan lupa untuk melakukannya semata-mata hanyalah karena Alloh, jangan mengharapkan pujian dari manusia. InsyaAlloh, Alloh Maha Melindungi. Alloh akan bersama kita terus, menjaga dan melindungi kita.  Semoga yang belum memakai hijab syar’i dibukakan pintu hatinya untuk segera memakai hijab syar’i, dan semoga yang sudah menjalankannya diteguhkan hatinya serta senantiasa istiqomah untuk menyusuri kebenaran di jalanNya. Aamiin aamiin aamiin Ya Mujibassa’iliin. Be shalihah! Be success! Hamasah! ^^